Sex dunia maya Disorientasi sexual
Sex dunia maya atau Cybersex kini mulai menjadi gaya hidup dikota-kota besar dunia, melalui teknologi hasrat sex bisa disalurkan tanpa harus berhubungan badan secara fisik.
Bagi manusia normal, sex dunia maya ini tentu aneh dan menjijikan, bagaimana mungkin dengan imajinasi belaka bisa menyalurkan hasrat biologis. Ini sama saja seperti halnya masturbasi dan harus membayar pula kepada si provider Cybersex di internet. Apa mau dikata, ini adalah realita dan fenomena kegilaan psikologis yang terus berkembang.
Disatu sisi sex dunia maya ini adalah bisnis internet bernilai jutaan dolar yang sangat menggiurkan dengan modal yang relatif kecil. Provider hanya perlu menyediakan webcam dan seperangkat aplikasi software audio visual yang canggih untuk berhubungan sex dengan satu atau bahkan banyak wanita, yang akan menggiring fantasi laki-laki penikmat sex dunia maya dengan fantasi sex nya menjadi seakan-akan hidup.
Sex dunia maya bahkan dalam sebuah film futuristik yang dibintangi oleh aktor laga Arnold Swacheneger, dimana dengan teknologi di masa depan nanti, terbuka bagi laki-laki maupun wanita karir yang sibuk. Hanya dengan memakai seperangkat peralatan semacam helm dan kacamata para penikmat sex dunia maya akan dengan mudah menyalurkan hasrat bioliogisnya setiap saat, tanpa harus malu atau menjalani pernikahan.
Bahkan di Jepang sana, konon kabarnya sex dunia maya sudah banyak diminati oleh sebagian karyawan dan karyawati yang sudah berumur diatas tiga puluhan sebagai sarana menyalurkan hasrat sexual. Akibat keterbatasan waktu untuk bersosialisasi dengan lawan untuk menjalin hubungan.
Namun lebih konyolnya lagi, bagi sebagian orang yang menyetujui sex dunia maya, bahkan menganjurkan keberadaan cybersex atau sex dunia maya sebagai sarana training dan simulasi bagi pria atau wanita sebelum menjalani pernikahan. Padahal kita semua tahu bahwa sex adalah sesuatu yang alami tanpa harus disimulasikan, semua orang akan bisa melakukannya. Bahkan kambing pun yang tak pernah mendapat sex education bisa dengan mudah melakukannya !
Sisi lain yang mengkhawatirkan bagi kita juga bila sex dunia maya dan situs-situs semacam ini diminati oleh anak-anak dan remaja. Alamak ! Apa jadinya generasi muda kita nanti ? Belum lagi resiko bahaya kriminalitas seperti pemerkosaan, kekerasan sex, pelecehan sexual dan sebagainya tentu akan meningkat, yang justeru para pelakunya adalah anak dan remaja yang terlewat dari pengawasan orang tua.
Selayaknya pemerintah harus segera bertindak untuk menutup situs-situs sex dunia maya semacam ini yang bila dibiarkan akan semakin menggiring akhlak generasi muda kearah yang menyesatkan. Apalagi internet mudah diakses oleh siapa saja setiap saat.
Lepas dari segala kontroversi pro dan kontra tentang hubungan sex dunia maya, ini adalah lahan bisnis yang sangat menggiurkan dari pengelola situs-situs porno dan harus segera dihentikan.
***Jakarta Media Post Sindikasi Berita***
Tag: sex dunia maya,sex dunia maya disorientasi sexual
Sex dunia maya atau Cybersex kini mulai menjadi gaya hidup dikota-kota besar dunia, melalui teknologi hasrat sex bisa disalurkan tanpa harus berhubungan badan secara fisik.
Bagi manusia normal, sex dunia maya ini tentu aneh dan menjijikan, bagaimana mungkin dengan imajinasi belaka bisa menyalurkan hasrat biologis. Ini sama saja seperti halnya masturbasi dan harus membayar pula kepada si provider Cybersex di internet. Apa mau dikata, ini adalah realita dan fenomena kegilaan psikologis yang terus berkembang.
Disatu sisi sex dunia maya ini adalah bisnis internet bernilai jutaan dolar yang sangat menggiurkan dengan modal yang relatif kecil. Provider hanya perlu menyediakan webcam dan seperangkat aplikasi software audio visual yang canggih untuk berhubungan sex dengan satu atau bahkan banyak wanita, yang akan menggiring fantasi laki-laki penikmat sex dunia maya dengan fantasi sex nya menjadi seakan-akan hidup.
Sex dunia maya bahkan dalam sebuah film futuristik yang dibintangi oleh aktor laga Arnold Swacheneger, dimana dengan teknologi di masa depan nanti, terbuka bagi laki-laki maupun wanita karir yang sibuk. Hanya dengan memakai seperangkat peralatan semacam helm dan kacamata para penikmat sex dunia maya akan dengan mudah menyalurkan hasrat bioliogisnya setiap saat, tanpa harus malu atau menjalani pernikahan.
Bahkan di Jepang sana, konon kabarnya sex dunia maya sudah banyak diminati oleh sebagian karyawan dan karyawati yang sudah berumur diatas tiga puluhan sebagai sarana menyalurkan hasrat sexual. Akibat keterbatasan waktu untuk bersosialisasi dengan lawan untuk menjalin hubungan.
Namun lebih konyolnya lagi, bagi sebagian orang yang menyetujui sex dunia maya, bahkan menganjurkan keberadaan cybersex atau sex dunia maya sebagai sarana training dan simulasi bagi pria atau wanita sebelum menjalani pernikahan. Padahal kita semua tahu bahwa sex adalah sesuatu yang alami tanpa harus disimulasikan, semua orang akan bisa melakukannya. Bahkan kambing pun yang tak pernah mendapat sex education bisa dengan mudah melakukannya !
Sisi lain yang mengkhawatirkan bagi kita juga bila sex dunia maya dan situs-situs semacam ini diminati oleh anak-anak dan remaja. Alamak ! Apa jadinya generasi muda kita nanti ? Belum lagi resiko bahaya kriminalitas seperti pemerkosaan, kekerasan sex, pelecehan sexual dan sebagainya tentu akan meningkat, yang justeru para pelakunya adalah anak dan remaja yang terlewat dari pengawasan orang tua.
Selayaknya pemerintah harus segera bertindak untuk menutup situs-situs sex dunia maya semacam ini yang bila dibiarkan akan semakin menggiring akhlak generasi muda kearah yang menyesatkan. Apalagi internet mudah diakses oleh siapa saja setiap saat.
Lepas dari segala kontroversi pro dan kontra tentang hubungan sex dunia maya, ini adalah lahan bisnis yang sangat menggiurkan dari pengelola situs-situs porno dan harus segera dihentikan.
***Jakarta Media Post Sindikasi Berita***
Tag: sex dunia maya,sex dunia maya disorientasi sexual
No comments:
Post a Comment